Volvo dalam siaran persnya akhirnya
menyelesaikan proyek prestisius SARTRE (Safe Road Trains for the
Environment). Dengan teknologi ini kaum muda ataupun mereka yang tidak
ingin ribet di belakang setir bisa terbantu. Soalnya teknologi ini
membuat mobil bisa berjalan sendiri.
"Kaum muda melihat mobil secara berbeda. Ketika kita (orangtua) merasa kalau kursi pengemudi itu sebagai simbol dari kebebasan dan mobilitas, mereka (kaum muda) merasa itu satu-satunya tempat dimana mereka tidak bisa terhubung. Dan banyak diantara mereka yang berpikir konektivitas lebih penting daripada memiliki sebuah SIM dan mobil," ujar CEO Volvo Stefan Jacoby.
Volvo ke depan akan membuat mobil yang bisa melakukan koneksi dengan media sosial, jadi pengemudi tidak terlalu fokus dengan menyetir.
"Secara pribadi saya yakin, mayoritas pembeli mobil di masa depan tidak akan bermimpi membeli mobil tanpa kemampuan bisa berjalan sendiri (autonomous driving)," ujarnya.
Sartre sendiri sudah diuji coba sejak awal tahun 2009 ini. Ada 3 mobil Volvo yang dipandu oleh truk di depan dengan kecepatan konstan di 90 km/jam. Mobil-mobil itu bisa melaju sendiri tanpa perlu ada campur tangan pengendara.
Untuk membuat mobil-mobil itu bisa melaju sendiri, Volvo menanamkan kamera, radar, teknologi laser yang dimanfaatkan dalam fitur-fitur Adaptive Cruise Control, City Safety, Lane Keeping Aid, Blind Sport Information System dan Park Assist Pilot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar